February 12, 2012

Tuhanku Yang Maha Penyayang


Tuhanku Yang Maha Penyayang,

Aku mengerti,
hati yang dibiarkan sepi dari doa
akan menjadi hati yang gerah dan gelisah.

Kini aku menghadapMu untuk meminta,
bukan agar Kau ringankan bebanku
tapi agar Engkau berkenan
menguatkan hatiku,
agar tak ada cemooh, fitnah,
dan kesulitan yang bisa mengusik
kedamaianku.

Tuhan,
runtuhkanlah semua keburukan
di depan dadaku.

Damaikanlah hatiku
dengan kesadaran bahwa Engkau
adalah Pemelihara Kehidupanku,
yang melumpuhkan fitnah,
yang membatalkan kekejian,
dan yang mengubah kesulitan
menjadi kemudahan hidupku.

Tuhan, gembirakanlah hati kekasih kecilMu ini.

Aamiin
 
 

February 7, 2012

Penelitian Sosial

Ok...!! yang biasanya aku menulis lebay,,,gombal-gambel dan ngawur tentang kepribadianku sendiri, kali ini aku akan membahas tema yang di atas bejudul Penelitian Sosial,  ya...walupun ini kutipan sekedar Shering yang mungkin bisa lebih bermanfaat  , tulisan ini ada beberapa yang aku kutip dari web orang lain. Ok langsung saja CONG.......!!!

Dalam penelitian buanyak orang bilang ini pelajaran yang sangat rumit + ribet termasuk aku juga, tapi tenang cong.....pelajaran ini sebentulnya banyak di lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari namun terkadang tanpa kita sadari,
SELAMAT MEMBACA,  TETAP SEMANGAT DALAM MENITI EDUCATION ........!!!


PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL PENELITIAN


1.    Jenis-jenis pendekatan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia diperoleh melalui beberapa cara. Secara umum dibedakan atas pengetahuan yang diperoleh dari pendekatan non ilmiah dan pendekatan ilmiah.
1.  
a.    pendekatan non ilmiah
kebenaran non ilmiah dapat dilakukan manusia melalui :
1)      Penemuan kebenaran melalui wahyu.
Kebenaran ini merupakan kebenaran mutlak, karena merupakan kebenaran ini dipercaya berasal dari Tuhan. Kebenaran ini merupakan wahyu, bukan hasil penalaran manusia.
2)      Penemuan kebenaran secara kebetulan.
Kebenaran ini diperoleh seseorang melalui ketidak sengajaan. Misalnya penemuan sistem peternakan. Awalnya pada masa berburu dan meramu, manusia mendapatkan hewan yang masih hidup. Kemudian hewan tersebut mampu beranak. Kemudian timbullah pengetahuan berarti hewan ini dapat dikembangbiakkan.
3)      Penemuan kebenaran dengan cara akal sehat.
Kebenaran didapatkan melalui pemikiran yang dapat diterima akal sehat. Misalnya untuk menjaga ketertiban hukuman merupakan cara yang paling efektif.
4)      Penemuan kebenaran karena wibawa.
Kebenaran dapat diterima apabila yang mengemukakan adalah seseorang yang mempunyai pengaruh dan wibawa dalam masyarakat. Misalnya pendapat seorang kiai dianggap benar begitu saja tanpa dipikir terlebih dahulu.
5)      Penemuan karena usaha coba-coba.
Penemuan kebenaran didasarkan kepada percobaan-percobaan yang berulang-ulang. Percobaan tersebut dapat memberikan petunjuk tentang sesuatu.
6)      Penemuan kebenaran secara spekulatif
Penemuan kebenaran yang sudah menggunakan pedoman tertentu. Namun  sering penemuan kebenaran ini hanya meraba-raba.
1.  
a.    Pendekatan ilmiah
1)      berfikir secara rasional.
Kebenaran dapat diperoleh melalui sejumlah pemikiran-pemikiran yang masuk akal (rasional). Kebenaran didapatkan melalui ide-ide yang dikemukakan, namun tanpa didasari oleh kenyataan yang ada dilapangan.
2)      berfikir secara empiris.
Kebenaran ini diperoleh dari pengalaman-pengalaman. Namun gejala-gejala alam yang terjadi tidak ada maknanya apabila gejala-gejala tersebut belum diberi tafsiran.
Baik pendekatan rasional maupun pendekatan empiris, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk itulah diperlukan sinergi yang saling melengkapi antara pendekatan rasional dan pendekatan empiris. Gabungan pendekatan tersebut pada akhirnya melahirkan suatu pendekatan  yang disebut pendekatan ilmiah
1.    Jenis-jenis penelitian
Secara umum penelitian dapat dobedakan dalam beberapa jenis, tergantung kepada dasar-dasar terterntu.
1.  
a.    Menurut tujuan yang akan dicapai.
Menurut tujuan yang akan dicapai penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian dasar, penelitian terapan dan penelitian evaluasi.
1)      Penelitian dasar, adalah penelitian yang berusaha menemukan menemukan dan mengumpulkan suatu data yang bertujuan memperoleh suatu dalil atau teori yang relatif baru.
2)      Penelitian terapan, adalah penelitian yang berusaha memevcahkan segala persoalan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
3)      Penelitian evaluasi, adalah penelitian yang berusaha untuk menguji pelaksanaan program atau kegiatan yang telah dilakukan. Dengan penelitian ini diharapkan tujuan yang akan dicapai dalam program tersebut dapat dievaluasi secara ilmiah.
1.  
a.    Menurut tempat pelaksanaan.
Penelitian dapat dilakukan di tempat manapun juga. Secara umum penelitian berdasarkan tempatnya dibedakan penelitian laboratorium, penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.
1)      Penelitian laboratorium, adalah penelitian yang dilaksanakan di dalam laboratorium tertentu. Dalam ilmu alam laboratorium biasanya berisi alat-alatt dan data-data yang mendukung penelitian. Dalam penelitian ilmu sosial yang menjadi laboratorium adalah masyarakat. Dalam penelitian laboratorium biasanya dilaksanakan oleh ahli yang mengkaji masalah teoritis  maupun praktis.
2)      Penelitian lapangan, adalah penelitian yang dilakukan di luar laboratorium, yakni lingkungan yang sebenarnya. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan alam maupun lingkungan sosial
3)      Penelitian kepustakaan, adalah penelian yang sangat mendasarkan kepada sumber-sumber yang telah ada. Sumber-sumber tersebut dapat berupa buku-buku, majalah-majalah, naskah-naskah, kisah sejarah dan dokumen lainnya.
1.  
a.    Menurut Bidang kajiannya.
Menurut bidang menjadi obuek penelitian, penelotian dapat dibedakan menjadi penelitian ilmu alam dan penelitian sosial.
1)      Penelitian ilmu alam, adalah penelitian yang didasarkan kepada kenyataan alam yang ri’il atau nyata. Dalam menunjang penelitian ini diperlukan percobaan-percobaan dan pengalaman empiris yang mendukung suatu hipotesis yang telah ada. Penelitian ilmu alam antara lain penelitian fisika, penelitian biologi, penelitian kimia, penelitian astronomi dan sebagainya.
2)      Penelitian Sosial, adalah penelitian yang dilakukan untuk menginterpretasikan gejala-gejala yang terdapat dalam  masyarakat. Metode dan pendekatan dalam penelitian sosial tidak jauh berbeda dengan penelitian ilmu alam. Penelitian sosial lebih ruwet dan kompleks dibanding dengan ilmu alam. Penelitian sosial antara lain penelitian tentang kenakalan remaja, kemiskinan,  prostitusi, pemukiman kumuh dan sebagainya.
a.    Menurut cara pembahasan
Berdasarkan cara pembahasan, penelitian dibedakan penelitian diskriptif dan penelitian inferensial.
1)      Penelitian diskripsi, adalah penelitian yang hanya melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan apa adanya. Yang dikemukakan hanya fakta-fakta dan data yang sebenarnya.
2)      Penelitian inferensial, adalah penelitian yaang dilakukan tidak hanya menggambarkan obyek yang diteliti, tetapi juga memberikan kesimpulan  umum dari masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini kesimpulan dapat berupa prediksi maupun generalisasi (analisis Deduktif).
3)      Penelitian Korelasi, adalah penelitian yang menggambarkan keterkaitan antara dua variabel atau lebih. Biasanya variabel dibedakan dalam variabel terikat dan variabel bebas.
4)      Penelitian kausalitas, adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti dua variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat
5)      Penelitian Komparatif, adalah penelitian yang dilakukan dengan membandingkan suatu bentuk variabel tertentu. Kemudian disimpulkan adakan perbedaan atau tidak antara variabel-variabel yang diteliti.
1.  
a.    Menurut jenis data yang dikumpulkan.
Berdasarkan jenis data yag dikumpulkan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
1)      Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan menggunakan data dengan menggunakan perhitungan matematis. Biasanya pengolahan data menggunakan analisis statistik.
2)      Penelitian kualitatif, adalah penelitian yang berusaha menganalisis masalah-masalah penelitian dengan menggunakan kalimat-kalimat yang menggambarkan masalah yang diteliti. Biasanya dalam penelitian kualitatif berdasarkan tanggapan, pendapat, perasaan dan sebagainya.
B. PENELITIAN SOSIAL
Penelitian umumnya berusaha untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Akan tetapi sebenarnya manusia dengan kemampuan dan pengetahuannya berusaha untuk mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik.  Manusia dengan nalar yang dimilki memiliki kemampuan yang lebih dibanding makhluk lainnya. Penalaran tersebut akan dapat dikomunikasikan kepada manusia lain melalui bahasa. Penalaran umumnya mempunyai ciri berfikir logis dan analitik.  Berfikir logis maksudnya penalaran didsarakan kepada logika  yang bisa diterima akal sehat. Sedangkan berfikir analitis, maksudnya manusia mempunyai kemampuan untuk mencerna dengan mendalam segala sesuatu yang dihadapi.
Umumnya penalaan mempunyai 3 macam alur, yaitu pemikiran deduktif, induktif dan gabungan keduanya. Pemikiran deduktif diawali dengan suatu konsep yang umum. Kemudian konsep tersebut dijabarkan dalam konsep-konsep yang lebih khusus yang lebih rinci. Pemikiran induktif diawali dengan suatu kenyataan-kenyataan  yang akhirnya dapat ditarik dalam suatu konsep yang lebih umum. Dalam penelitian umumnya kedua alur pemikiran di atas sering digunakan secara bersama-sama dalam mengkaji suatu permasalahan.
1.    PENGERTIAN PENELITIAN SOSIAL
Apa yang kamu bayangkan dengan penelitian? Sering dalam bayangan orang awam penelitian dilakukan dalam sebuah ruangan, dengan mencampurkan suatu zat satu dengan zat lainnnya. Penelitian harus  dilakukan oleh seorang profesor hebat. Kemudian hasil penelitian tersebut segera dipublikasikan kepada umum. Sebenarnya penelitian tidak demikian. Peneltian dapat dilakukan di manapun dan oleh siapapun. Tidak harus seorang ahli saja yang berhak mengadakan penelitian. Misalkan ibumu sedang membuat kue lebaran. Beliau mencoba  membuat adonan, ternyata hasilnya kurang manis. Selanjutnya ditambahi gula, tetapi hasilnya kurang mengembang dan lembek. Dengan beberapa percobaan maka akan dihasilkan kue lebaran yang enak dan lezat seperti yang diharapkan. Nah ibumu berarti sudah mengadakan penelitian.
Menurut Sutrisno Hadi, yang dimaksud dengan penelitian adalah suatu usaha untuk mnemukan sesuatu untuk mengisi kekosongan dan kekuarangan, mengembangkan atau memperluas dan menggali lebih mendalam apa yang sudah ada, serta menguji  kebenaran terhadap sesuatu yang sudah ada tetapi masih terdapat keraguan akan kebenarannya. Sedangkan Soerjono Soekanto, mendefinisikan penelitian sosial merupakan proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi sebagai ilmu.
Penelitian mempunyai kegunaan dalam rangka memperkuat ilmu pengetahuan dan membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian yang baik hendaknya memenuhi persyaratan berikut :
a.       Sistematis,
Penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu. Pola tersebut dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Tujuannya agar pelaksanaan penelitian lebih efisien dan efektif.
b.      Terencana,
Penelitian telah direncanakan jauh-jauh sebelumnya. Sehingga penelitian merupakan kegiatan yang disengaja dengan menggunakan langkah-langkah yang baku.
c.       Mengikuti metode ilmiah,
Dalam mengadakan penelitian harus didasari cara-cara (metode) yang sudah ditentukan. Dalam penelitian seharusnya menggunakan prinsip-prinsip memperoleh pengetahuan.
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti mempunyai cara berfikir yang berbeda dengan seorang yang bukan peneliti. Cara berfikir seorang peneliti, antara lain:
a.       Berfikir skeptis,
Adalah rasa tidak percaya kepada sesuatu yang sudah ada. Peneliti harus selalu menanyakan bukti mapun fakta yang mendukung penelitian.
b.      Berfikir analitis,
Seorang peneliti harus mempunyai kemampuan untuk menganalisis setiap sesuatu yang baru dan persoalan dalam penelitian.
c.       Berfikir kritis,
Seorang peneliti harus mempunyai kemampuan berfikir yang kritis. Sehingga dalam mengemukakan pendapat dan pikirannya didsarkan atas logika yang disertai dengan pertimbangan yang obyektif dari lapangan.
d.      Jujur,
Seorang peneliti harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam penelitian. Sehingga data yang diperoleh lebih obyektif tidak subyektif.
e.       Terbuka
Peneliti harus bersedia mengemukakan hasil penelitian kepada pihak lain dan bersedia menerima masukan dan kritik terhadap penelitian tersebut.
Sebagai seorang peneliti, peneliti harus mempunyai sikap sebagai berikut :
a.       Obyektif,
Seorang peneliti harus dapat memisahkan kepentingan pribadi dengan fakta-fakta yang diperoleh dari lapangan. Dengan kata lain data yang diperoleh harus apa adanya, tanpa dimasuki pendapat pribadi.
b.      Kompeten,
Seorang peneliti juga harus mempunyai kemampuan menyelenggarakan penelitian sesuai dengan tata cara dan metode yang telah ditentukan.
c.       Faktual,
Segala sesuatu harus didasari fakta-fakta dari lapangan.
1.    PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu harus dipersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Segala rencana penelitian yang dituangkan dalam bentuk tulisan disebut rancangan penelitian. Rancangan penelitian berisi pokok-pokok perencanaan yang mencakup seluruh peneltian  yang tertuang dalam satu kesatuan naskah yang ringkas, jelas dan lugas. Rancangan penelitian sering disebut disain penelitian. Apa bedanya dengan proposal penelitian? Proposal penelitian merupakan rencana peneltian yang diajukan kepada pihak sponsor atau lembaga untuk disetujui atau ditolak untuk mendapatkan dana (fund). Biasanya proposal penelitian disertai dengan organisasi peneliti, pembiayaan dan waktu pelaksanaan.
1.  
a.    Manfaat rancangan penelitian
Rancangan penelitian sangat diperlukan dalam penyelenggaraan penelitian. Rancangan peneltian mempunyai manfaat sebagai berikut :
•    memberi pedoman yang lebih detail kepada peneliti dalam menyelenggarakan penelitian.
•    memberikan rambu-rambu batasan dalam penyelenggaraan penelitian, sehingga penelitian lebih efektif dan efisien.
•    memberikan diskripsi (gambaran) yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan apa yang dihadapi dalam melakukan penelitian.
1.  
a.    Syarat-syarat rancangan penelitian
Supaya rancangan penelitian lebih bermanfaat, maka rancangan penelitian harus memenuhi syarat sebagai berikut :
•    Sistematis, semua unsur yang termasuk dalam rancangan penelitian harus tersusun runtut dan logis. Misalnya rancangan penelitian diawali dengan judul, kemudian dilanjutkan dengan latar belakang dan masalah yang mendasari peneltian tersebut.
•    Konsisten, maksudnya harus terdapat kesesuaian di antara unsur-unsur dalam rancangan penelitian. Judul harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
•    Operasional, maksudnya segala yang terdapat di rancangan penelitian menggunakan bahasa operasional yang jelas dan lugas. Apa yang dicari, apa yang yang ditanyakan, sampel mana yang akan diukur dan sebagainya telah tercantum di dalamnya dengan jelas.
1.  
a.    Rancangan penelitian
Dalam rancangan penelitian, secara umum terdiri dari judul penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, hipotesa, metodologi penelitian dan daftar pustaka.
1)      Penentuan topik dan judul penelitian.
Topik merupakan pokok permasalahan dari suatu penelitian. Penentuan topik membantu peneliti dalam menentukan judul yang sesuai. Dalam menentukan topik hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
•    Topik harus terjangkau oleh peneliti.
Topik yang diambil disesuaikan dengan kemampuan peneliti. Peneliti harus menyesuaikan dengan kemampuan akademik dan finansial dari topik yang akan diteliti.
•    Topik dipandang penting dan menarik.
Topik hendaknya akan memberikan sumbangan bagi kehidupan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu hendaknya topik mempunyai daya tarik tersendiri bagi peneliti, sehingga menimbulkan antusiasme dalam penelitian.
•    Topik memiliki kegunaan praktis.
Topik hendaknya dapat digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah kehidupan
•    Data cukup tersedia .
Dalam penelitian hendaknya didukung oleh fakta-fakta dan data-data yang akurat dan kredibel.
Setelah topik penelitian sudah ditentukan tahap berikutnya adalah menentukan judul penelitian. Dalam menentukan judul hendaknya memperhatikan variabel utama penelitian, hubungan antara variabel dan subyek penelitian.
Tugas Individu
Buatlah satu judul penelitian! Kemukakan kepada guru kamu judul yang kamu buat!
Sudah memenuhi syarat atau belum judul yang kamu buat! Mengapa?
2)      Latar belakang masalah
Setelah menentukan topik penelitian, hendaknya seorang peneliti mengemukakan alasan-alasan mengapa memilih topik tertentu. Mengapa topik ini perlu diteliti, mengapa ada masalah, latar belakang apa yang menimbulkan masalah? Segala macam pertanyaan tadi hendaknya dijawab dengan lugas, sehingga akan memperkuat alasan mengapa topik ini yang dipilih dalam penelitian.  Di samping itu dalam latar belakang masalah juga dikemukakan  fakta-fakta sementara dan landasan teori yang diambil dari studi kepustakaan. Hal ini untuk memperkuat alasan peneliti dalam memilih topik yang menjadi pilihannya.
Alasan-alasan pemilihan topik sangat tergantung kepada tujuan  yang ingin dicapai dalam penelitian. Selain itu juga sejauh mana urgensi dan manfaat penelitian tersebut bagi kehidupan serta ada tidaknya fakta dan data yang mendukung penelitian.
3)      Rumusan masalah.
Masalah-masalah penelitian umumnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Permasalahan dalam penelitian akan memberikan arahan dan isi dalam proses penelitian. Kemampuan menetapkan masalah penelitian sangat menentukan keberhasilan kegiatan penelitian yang dilakukan. Dalam mengungkapkan permasalahan hendaknya peneliti menggunakan rumusan yang spesifik, operasional, singkat, jelas dan padat.  Hal ini penting untuk menuntun dan mengarahkan peneliti terutama dalam penyusunan instrumen penelitian.Dalam beberapa penelitian rumusan masalah sering digunakan dalam penyusunan hipotesis Syarat-syarat utama dalam pennyusunan rumusan masalah antara lain :
•    Menggunakan kalimat pertanyaaan.
•    Mengungkapkan variabel penelitian.
•    Mengungkapkan jenis hubungan antar variabel.
•    Mengungkapkan subyek penelitian.
4)      Tujuan dan manfaat Penelitian.
Tujuan penelitian adalah jawaban yang ingin ditemukan dari penelitian. Tujuan ini harus sejalan dengan rumusan masalah yang telah ada. Jika dalam rumusan masalah merupakan kalimat pertanyaan, tujuan penelitian merupakan kalimat pernyataan. Jadi antara rumusan masalah dengan tujuan penelitian bagaikan 2 sisi mata uang. Rumusan masalah dan tujuan penelitian sangat berkaitan erat dengan kesimpulan penelitian.
Manfaat penelitian dikemukakan dalam rancangan penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil yang hendak dicapai dari suatu penelitian dipergunakan oleh pihak siapa.  Manfaat penelitian dapat bersifat praktis, yaitu dapat dipergunakan dalam mengambil kebijakan-kebijakan (policy) tertentu dalam masyarakat.  Selain itu manfaat penelitian dapat bersifat teoritis, maksudnya adalah penelitian berupaya memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan
5)      Landasan teori
Landasan teori diistilahkan dalam tinjauan pustaka atau studi kepustakaan. Landasan teori berasal dari sumber-sumber bacaan. Semakin banyak sumber yang menjadi acuan daam penelitian maka semakin baik penelitian yang dihasilkan. Agar pengetahuan seorang peneliti semakin luas, hendaknya peneliti mempelajari bacaan yang relevan dengan penelitian. Seperti variabel penelitian, metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan sebagainya. Tidak semua penelitian membutuhkan landasan teori yang kuat, terutama jenis penelitian eksplorasi. Fungsi landasan teori bagi penelitian antara lain :
•    Memperdalam permasalahan yang akan diteliti
•    Menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan berfikir dalam menjawab permasalahan penelitian
•    Mempertajam konsep-konsep dalam penelitian
•    Untuk menghindari penelitian yang sama dengan penelitian sebelumnya.
6.      Metodologi penelitian.
Dalam bagian ini mencakup subyek penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data.
a.       Subyek penelitian.
Dalam menentukan subyek penelitian sangat penting dalam penelitian. Subyek penelitian mencakup lokasi penelitian, populasi  dan penentuan sampel penelitian.
1)      lokasi penelitian.
Seorang peneliti hendaknya membatasi diri pada lokasi yang jelas. Maksudnya di wilayah atau daerah mankah ia mengadakan penelitian. Sehingga hasil penelitian lebih akurat, karena tidak semua tempat mempunyai karakteristik yang sama dengan daerah yang diteliti.
2)      Populasi.
Yang dimaksud dengan populasi adalah semua individu yang menjadi obyek penelitian.  Jadi kalau yang kita teliti adalah Siswa SMA 1 Surabaya, maka yang menjadi populasi adalah semua siswa SMA 1 Surabaya.
3)      Sampel.
Pengambilan sampel dilakukan karena sering kita tidak mungkin mengamati seluruh populasi yang kita teliti. Seperti halnya kamu ingin membeli buah jeruk, apakah kamu akan mencicipi semua buah jeruk yang akan kamu beli? Tentu tidak bukan.
Langkah-langkah dalam penarikan sampel sebagai berikut :
•    Menetukan karakteristik populasi.
•    Menentukan teknik pengambilan sampel.
•    Menetukan besar /jumlah sampel.
•    Menarik sampel.
Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan melalui teknik-teknik sebagi berikut :
•    Sampel acak (random sampling).
Setiap subyek yang akan diteliti mempunyai kemungkinan yang sama untuk menjadi sampel. Cara yang dapat ditempuh dalam pengambilan sampel ini adalah dengan cara undian
•    Sampel berstrata (stratified sampling).
Seandainya populasi terbagi dalam strata (tingkat) yang berbeda-beda, semestinya pengambilan sampel didasarkan pada tingkat  harus terwakili. Misalnya penelitian siswa SMA, mestinya kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 terwakili semua.
•    Sampel wilayah (area probability sampling).
Pengambilan sampel ini jika dalam penelitian meliputi wilayah yang sangat luas. Untuk itu diperlukan pengambilan sampel didasarkan wilyah tertentu yang dapat mewakili daerah yang lebih luas.
•    Sampel proporsi (propostional sampling).
Pengambilan sampel ini merupakan penyempurnaan dari sampel berstrata dan sampel wilayah. Sampel ini didasarkan berapa jumlah perwakilan sampel yang mewakili kela maupun wilayah penelitian.
•    Sampel bertujuan (purpossive sampling).
Penentuan sampel kadang tidak sesuai yang kita harapkan. Penentuan sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu agar tujuan penelitian dapat dicapai. Pertimbangan ini anatara lain waktu, tempat yang jauh dan sebagainya.
•    Sampel kelompok (cluster sampling).
Sebenarnya hampir sam dengan sampel strata, setiap populasi terdiri dari kelompok-kelompok. Sehingga setiap kelompok seharusnya terwakili dalam sampel penelitian.
b.      Metode pengumpulan data
Sebelum kita membahas teknik pengumpulan data, perlu kita bahas dahulu tentang data. Secara umum data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder
1)      Data primer .
Adalah data yang dieproleh langsung dari lapangan atau responden. Data tersebut data berupa data kuisioner yang dibagikan atau wawancara langsung dengan nara sumber.
2)      Data sekunder.
Adalah data yang diperoleh tidak langsung dari lapangan, tetapi sumber-sumber lain seperti publikasi instansi, koran, dokumen dan sebagainya.
Di dalam rancangan peneitian perlu dijelaskan metode pengumpulan data apa yang dipergunakan. Ada beberapa metode yang sering dipergunakan dalam pengumpulan data antara lain studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan metode angket
c.       Teknik pengolahan dan analisis  data
Setelah itu, maka proses berikutnya adalah menentukan teknik pengolahan data dan analisis data. Teknik pengolahan data erat kaitannya dengan jenis data yang didapatkan. Terdapat 2 pendekatan dalam  penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
1)      pendekatan kualitatif,
pendekatan ini digunakan apabila data yang diperoleh dari lapangan merupakan data kulaitatif yang tersaji dalam kalimat atau kata-kata. Biasanya penyajian data ini dalam bentuk uraian naratif maupun diskriptif. Sehingga analisisnya sering disebut analisis diskripsi.
2)      Pendekatan kuantitatif
Pendekatan ini dipergunakan apabila data yang diperoleh merupakan data-data yang berbentuk angka. Untuk menganalisis data yang demikian menggungakan analisis statistik yang diwujudkan dalam bentuk tabel, grafik, diagram dan sebagainya
7.      Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisikan segala sumber/ bahan yang menjadi acuan dalam penelitian. Penulisan daftar pustaka menggunakan kaidah yang telah disepakati.
Contoh :
Darwin, Moh. 1999. Tanggapan evolusi manusia. Jakarta : Java Pustaka.

Dalam penelitian segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan penelitian disusun sedemikian rupa. Tujuan penyusunan adalah untuk memudahkan pelaksanaan penelitian. Di dalamnya telah banyak tercantum rambu-rambu penelitian secara runtut. Penulisan rencana tersebut itulah yang disebut rancangan penelitian.
Pengetahuan manusia diperoleh melalui 2 cara, yaitu pendekatan non ilmiah dan pendekatan ilmiah. Yang termasuk pendekatan non ilmiah antara lain melalui wahyu, melalui akal sehat, karena wibawa, coba-coba dan secara spekulatif. Sedangkan yang termasuk pendekatan ilmiah di antaranya pendekatan empiris dan pendekatan rasional.
Penelitian dibedakan atas dasar tujuan yang akan dicapai, tempat pelaksanaan, bidang kajian, pembahasan dan data-data yang dikumpulkan.
Penelitian yang baik hendaknya memenuhi persyaratan antara lain Sistematis, Terencana, dan mengikuti metode ilmiah.  Cara berfikir seorang peneliti, antara berfikir skeptis, berfikir analitis, berfikir kritis dan terbuka Sebagai seorang peneliti, peneliti harus mempunyai sikap obyektif, kompeten dan faktual.
Manfaat rancangan penelitian sebagai berikut :
•    memberi pedoman yang lebih detail kepada peneliti dalam menyelenggarakan penelitian
•    memberikan rambu-rambu batasan dalam penyelenggaraan penelitian, sehingga penelitian lebih efektif dan efisien
•    memberikan diskripsi (gambaran) yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan apa yang dihadapi dalam melakukan penelitian
Supaya rancangan penelitian lebih bermanfaat, maka rancangan penelitian harus memenuhi syarat antara lain sistematis, konsisten dan operasional
Dalam rancangan penelitian, secara umum terdiri dari judul penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, hipotesa, metodologi penelitian dan daftar pustaka.
GLOSARIUM
penelitian sosial                      : proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi sebagai ilmu.
penelitian                               : suatu usaha untuk mnemukan sesuatu untuk mengisi kekosongan dan kekurangan, mengembangkan atau memperluas dan menggali lebih mendalam apa yang sudah ada, serta menguji  kebenaran terhadap sesuatu yang sudah ada tetapi masih terdapat keraguan akan kebenarannya.
Populasi                                :  semua individu yang menjadi obyek penelitian.
Sampel                                  : individu atau indikator yang mewakili populasi yang lebih luas.
Kuantitatif                              : sesuatu yang berkaitan dengan angka-angka atau pengukuran
Kualitatif                                : analisis yang menggambarkan suatu obyek melalui tulisan atau pernyataan
Instrumen penelitian               : daftar pertanyaan yang diajukan dalam penelitian
Obyektif                                : tidak memihak dan apa adanya
Kompeten,                            : Seorang peneliti juga harus mempunyai kemampuan menyelenggarakan penelitian sesuai dengan tata cara dan metode yang telah ditentukan.
Faktual                                  : Segala sesuatu harus didasari fakta-fakta dari lapangan.
Kausalitas                              : hubungan sebab akibat
Komparatif                            : membandingkan antara dua variabel
Korelasi                                : hubungan dua variabel atau lebih
Skeptis                                  : tidak langsung percaya

Contoh Bagan-bagan




Kesimpulan
Penelitian untuk membuktikan atau menemukan sebuah kebenaran dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu kantitatif maupun kualitatif. Kebenaran yang di peroleh dari dua pendekatan tersebut memiliki ukuran dan sifat yang berbeda. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekwensi tinggi sedangkan pada pendekatan kualitatif lebih menekankan pada esensi dari fenomena yang diteliti. Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat digeneralisasi sedangkan hasil analisis penelitian kualitatif lebih bersifat ideographik, tidak dapat digeneralisasi. Hasil analisis penelitian kualitatif naturalistik lebih bersifat membangun, mengembangkan maupun menemukan terori-teori sosial sedangkan hasil analisis kuantitatif cenderung membuktikan maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada.

Matur Sembah Tank You sudah berkunjung ke Blog saya.....Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca


February 6, 2012

Hanya Waktu Yang Bisa Menjawab

 Hanya Waktu Yang Bisa Menjawab
Hidup berawal dari mimpi rasanya menerima apaladaya yang tak pernah berusaha menjadi yang terbaik namun ketika kepasrahan ini trus berlanjut perasaan ini semakin jengah merasakannya dan realita terus berkata bahwa Edukasi yang tak pernah di dapatkan lalu hanya bisa berharap.
Perjalanan seorang insan menapaki jejak kehidupan sejak kecil belajar susah hanya bersikap pasrah,ia takan gentar meski guntur menggelegar, aral melintang tak mampu untuk buat pudar, hanya syukuri anugrah akan nasib dan takdir, dia takan menyerah t'rus berjuang hingga akhir... sesungguhnya sudah cukup banyak terlalu berharap berjuta hal tapi fakta tak bisa untuk di pungkiri. Mungkin di sekitar melihat parasnya terlihat tak pernah ada kepedihan dalam hatinya namun sesungguhnya getir merasakan pahit penderitan yang terus menyelimuti hidupnya yang tak pernah tau sampai kapan.
Atau dia suda terlahir dari 5 saudara tak miskin tidak  kaya tapi sederhana.....? hembusan nafas panjang terlelah  setiap harinya  tak bisa menghentikan, ia terus merasakan sayatan itu, lelah meratapi yang ada. Menginginkan sesuatu yang rasanya tak mungkin untuk ia gapai, impiyan yang selalu menghiasinya ketika terbangun dari tidurnya.
apa ini yang sudah di gariskan oleh Tuhan untuknya,,,,, ? dan apakah Tuhan maha penyayang lagi maha pemurah bila kita menegoisasi takdir yang sudah digariskan.....?